Kerja Sama Dengan Handicap International

Pada Oktober 2006 terjadi bencana erupsi Merapi yang telah melanda ke beberapa kabupaten seperti Kab. Sleman (DIY), Kab. Klaten, Kab. Boyolali, dan Kab. Magelang. Bencana tersebut telah memporakporandakan pemukiman penduduk, lingkungan dan kegiatan ekonomi masyarakat. BNPB menginformasikan bahwa bencana tersebut menewaskan 324 orang dan sebanyak 362.642 orang mengungsi.

Dalam berbagai kegiatan terkait dengan penanganan bencana adalah sering dilupakan para kaum rentan seperti: Penyandang cacat, anak balita, ibu hamil, ibu menyusui, serta lansia. Mereka sering dilupakan baik dalam proses evaquasi maupun penanganan korban pasca bencana. 

      Dalam upaya lebih memberikan perhatian kepada kelompok-kelompok rentan tersebut, Handicap International-Yogyakarta bekerja sama dengan Nawakamal, mulai  15 Desember 2010 sampai 13 Januari 2011 melakukan assessment kelompok rentan tersebut yang dilakukan di Kecamatan Dukun (Desa Paten, Sengi, Krinjing, Wates, dan Keningar) dan Kecamatan Srumbung (Desa Ngargosoko, Mranggen,  Ngablak, dan Srumbung), Kabupaten Magelang. 

     Tujuan dari kegiatan ini adalah: (1) Melakukan screening dan mengidentifikasi kaum rentan di kawasan Gunung Mrapi ter;ebih yang terkena dampak letusan Gunung Merapi; (2) Menyiapkan dan menjalankan DVFP (Disable and Vulnerable Focal Point) sebagai pusat informasi dan pelayanan untuk kaum rentan; (3)   Membantu kaum rentan mendapatkan pelayanan fisioterapi maupun psikoterapi; (4)   Membantu mendistribusikan barang yang diperlukan oleh kaum rentan yang ada di sekitar lokasi DVFP.

Nawakamal menerjunkan sebanyak 20 relawan yang terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan dan pengalaman lapangan. Diharapkan bahwa dengan bervariasinya latar belakang tersebut, relawan dan Yayasan Nawakamal dapat bersama-sama berproses dan belajar. Dalam kenyataannya, keberagaman latar belakang tersebut justru bisa menjadikan relawan saling mengisi dan memenuhi kekurangan satu sama lain.

Tahap Persiapan:
Sebelum para assesor (relawan) di terjunkan ke lapangan beberapa kegiatan persiapan yang dilakukan antara lain: (1) Training dasar-dasar pengertian "kecacatan" dan "kelompok rentan"; (2) Training metodelogi assessment kelompok rentan dan pemantauan proses assessment; (3) Training data base.

Hasil Assessment:
Sampai tanggal 6 Januari 2011 data jumlah kelompok rentan dari 2 kecamatan tersebut adalah sebagai berikut:

       Anak usia 0 - 2 tahun      : 401 orang
       Anak usia 3 - 5 tahun      : 501 orang
       Anak usia 6 - 12 tahun    : 967 orang
       Ibu hamil dan menyusui : 285 orang
       Penyandang cacat             : 144 orang
       Lansia                                   : 370 orang
       Lain-lain                              : 111 orang

Pembentukan dan Sosialisasi DVFP:
Telah dibentuk 4 titip DVFP yaitu di Desa Paten, Desa Krinjing, Desa Mranggen, dan Desa Ngluwar. Kepada masyarakat di desa-desa tersebut juga telah disosialisasikan maksud dan tujuannya adanya DVFP. Fungsi utama DVFP adalah sebagai tempat pelayanan fisioterapi, sebagai pusat informasi tentang kelompok rentan, dan pusat kegiatan koordinasi yang berkaitan dengan pelayanan-pelayanan bagi kelompok rentan di kegiatan-kegiatan berikutnya.

Distribusi NFI (Non-Food Item):

[maaf masih dlm penyusunan]